BERITA DARI TEKNOUP :
Seorang anak perempuan
berumur 4 tahun di Inggris bagian Tenggara terbiasa menggunakan Apple iPad orangtuanya
sejak berumur 3 tahun. Sekarang, oleh psikiater Dr. Richard Graham, anak itu didiagnosis
kena kecanduan iPad. Ketika tablet tersebut dijauhi dari bocah itu, anak itu
mengamuk dan perilakunya tak terkendali. Dr. Graham mengatakan bahwa jika orang
tuanya tidak segera menangani hal ini, di umur 11 tahun anak perempuan itu bisa
memerlukan rawat inap. Dr. Graham adalah psikiater yang memiliki spesialisasi
untuk kecanduan perangkat digital dengan menggunakan program detoksifikasi yang
harganya tidak main-main, 16000 pounds per bulan. Beberapa kliennya ada yang
kecanduan online hingga 36 jam terus menerus, ada juga yang punya 20 akun Facebook.
Mengenai soal kecanduan gadget, Dr. Graham berpendapat: Jangan
tinggalkan iPad di sekitar Anda, karena jika anak-anak melihat warna-warni yang
menarik, mereka juga ingin menggunakannya. Mereka tidak dapat mengatasi hal ini
dan menjadi kecanduan, serta bereaksi dengan amukan dan perilaku tidak
terkendali ketika gadgetnya dijauhi dari anak tersebut.
"Di sebuah ruangan gw lihat ada beberapa orang dan setelah gw menoleh ke belakang terlihat seorang anak berusia 5 tahun sedang asik dengan ipadnya ,gw sempet terpaku sejenak dan berfikir dulu gw seumuran dia boro-boro ngerti gadget ,dulu paling gw nyari capung ,mainan gambaran dan semua kegiatan masa kecil gw di habiskan bersama teman teman yang seumuran dalam artian bersosialisasi satu sama lain dan gw kembali melihat anak tersebut yang sedang asik dengan game di ipadnya ,dia hanya sendirian kadang gue suka kasian sama anak jaman sekarang. padahal ya maenan jaman dulu tuh lebih asik, lebih bersosialisasi... gue dulu suka maen karet. ahahaha sampe merdeka gue bisa loncat nyari plus menyiksa capung dgn menambahi body kertas dan mengikat tali ekornya yak... sya lebih suka nyari jangkrik dan bikin ribut seisi rumah...
Penggunaan gadget kini tidak mengenal batas usia, dari tua hingga muda, bahkan sangat muda alias balita sekalipun sudah menggunakan gadget. Jika dibandingkan, penulis baru pertama kali menggunakan ponsel sejak awal masuk SMA. Kini, banyak anak balita yang terbiasa dengan ponsel ataupun tablet, meski kebanyakan memang hanya untuk bermain game. Namun kasus ini cukup mengkhawatirkan."
TULISAN DARI FANSPAGE KOMUNITAS ANTI BLACK INDONESIA
“Siang itu aku sedang duduk
sendiri menyelesaikan satu tulisanku di sebuah gerai Wendy’s di salah satu mal
di daerah BSD. Tak berapa lama datanglah sebuah keluarga, terdiri dari satu
orang ayah beserta tiga orang anak laki-lakinya. Pesanan mereka lumayan,
beberapa potong ayam goreng crispy dan minuman untuk masing-masing. Lalu mereka
makan dengan lahapnya, aku sendiri kurang begitu memperhatikan saat mereka
makan, hanya saja ada yang menarik perhatianku, yaitu apa yang mereka lakukan
ketika setelah selesai makan. Si ayah sedang asik dengan Blackberrynya sedang
BBM'an, Sedangkan tiga anak-anaknya hampir secara bersamaan masing-masing mengeluarkan
PSP (Playstation Portable) dari sakunya dan mulai bermain dengan asiknya. Wajah
keempat orang itu nampak serius, tidak ada yang saling bercakap- cakap. Sehingga
yang nampak olehku adalah empat orang duduk dalam dua deret yang saling
berhadap- hadapan, tapi semuanya diam tanpa suara, kepalanya menunduk menatap
ke layar peralatan hiburannya masing-masing. Dalam pikiranku, barangkali si ibu
pun saat itu sedang asik dengan kegemarannya, berbelanja. Sejenak aku tertegun.
Hari ini adalah hari Minggu. Sebuah hari di mana sebuah keluarga seharusnya menghabiskan
waktunya bersama- sama, saling berbagi, berkomunikasi, menjaga agar hubungan
dalam keluarga bisa lebih harmonis. Sekali lagi aku tertegun. Inikah potret
keluarga masa kini? Di saat aku sendiri sedang mendambakan untuk bisa berkumpul
bersama keluarga di hari libur seperti ini, ada saja orang-orang yang kurang
bisa bersyukur atas kebersamaan di dalam keluarganya
dengan tidak menjadikan momen
kebersamaan sebagai momen yang berkualitas.
Belakangan ini jika kita
perhatikan, dengan berkembangnya kemajuan teknologi, manusia seperti dijanjikan
akan sesuatu yang dinamakan “komunikasi tanpa batas”. Blackberry Messenger,
Twitter, Facebook, Yahoo Messenger, dan masih banyak lagi lainnya. Semuanya menjanjikan
kemampuan kita untuk tetap bisa berhubungan dengan banyak orang di belahan
dunia manapun. Kenyataannya, coba perhatikan sekelompok orang yang sedang makan
bersama di sebuah restoran, rata-rata mereka asik dengan alat komunikasinya
masing- masing. Sungguh ironis. Komunikasi tanpa batas yang mereka agung- agungkan,
justru memenjarakan diri mereka sendiri bahkan dari sahabatnya yang saat itu
sedang duduk di hadapannya.
Selintas aku teringat
dengan sebuah film animasi garapan Disney – Pixar berjudul “Wall-E”. Secara
tidak langsung film ini menyindir perilaku masyarakat saat ini. Di film
tersebut digambarkan manusia hidup dalam sebuah kapal luar angkasa yang sangat
besar, di mana masing- masing menempunyai sebuah alat yang berfungsi sebagai
kendaraan untuk bergerak ke manapun mereka mau dan juga sebagai alat komunikasi.
Lama-lama mereka terpenjara dalam alat mereka tersebut, sehingga tidak pernah
mau melihat keluar, dan tidak menyadari bahwa kehidupan di luar sana sungguh begitu
indahnya. Masyarakat modern sekarang sudah berada di antara ada dan tiada. Sejenak
mereka ada di depan kita, tapi menit berikutnya yang tertinggal dihadapan kita
hanya
tubuh mereka saja,
pikirannya sudah melanglang buana ke mana-mana. Terkadang menyedihkan ketika seorang
pria memohon kepada kekasihnya agar satu hari ini TIDAK MENYENTUH
Blackberry-nya. Sang pria benar-benar membutuhkan kehadiran sang kekasih secara
utuh, tanpa terganggu dengan pesan-pesan yang masuk ataupun rasa penasaran melihat
update Facebook atau Twitter dari teman-temannya. Sahabatku di manapun berada. Kemajuan
teknologi di sekeliling kita tidak akan pernah bisa kita hindari. Tapi ingatlah
bahwa ada orang- orang di sekitar kita yang membutuhkan kehadiran kita secara utuh.
Bijaksanalah dalam
bertindak.
Bahagiakanlah orang-orang
yang Anda cintai...
Msh inget ga?
Jaman SD-SMP kita dulu yg pernah
Trend?
Masih suka bermain di
lapangan dengan teman- teman mereka.
Main Masak-Masakan
Main Bongkar Pasang
Main Petak Umpet
Main lompat tali.
*Artis cilik JOSHUA (Di
obok-obok), SHERINA (Dia pikir)
*Baca komik Doraemon,
Dragon Ball, Kungfu Boy atau Conan di kelas sampe disita guru :D
*Rebutan main Mesin
Dingdong. Kalo yg tajir beli Nintendo, Sega, atau Gameboy buat main game Mario
Bross sama Sonic.
*Ngabisin koinan di Telpon umum
atw Wartel, PDKT sama kenalan.
*Main Monopoli, Ular Tangga
atw Kartu Hologram, Kuartet yg kalah dicoret pake bedak :D
*Maen TAMIYA sampe lupa waktu,
akirnya Ortu dateng cariin ke trek tempat maen tamiya
*Beli coklat Ayam Jago sama
Wafer coklat merk SUPERMAN n
Makan Jagoan Neon biar
lidah nya berubah warna warni =D :p
*beli cemilan fuji , taro, kenji,chiki,
paling laku kalo cemilannya kalo ada hadiahnya.
*Makan jajanan Mie Anak Mas
yg paling ciamiik
#Jilatin bumbunya sampe
abiz*
*Nonton Jiraiyya, ninja
hatori jd
Ksatria Baja Hitam dan
SaintSeiya
Sama Power Ranger
*Beli sepatu skolah yg di
blakangnya ad lampu nyala
(PRO ATT) :p
*beli jam G-Shock yang bisa
idup lampunya gambar lumba* trus klo di kls bunyi kyk waktu'na power ranger berubah
:)
*Ngumpulin TAZOS dari
Chiki, Chitato yg banyak punya koleksi bangga :p
*Ngerasa kurang gaul klo belum
ngisi Diary punya temen "My Biodata" X_X
*permen karet yg nyusun
huruf Y-O-S-A-N dari jaman Nabi isa ampe sekarang gag ada huruf N nya..
Wkwkwkwkwk
Naaah udaa Senyum² sendirikan??
Jdi inget masa dulu
yah,masa paling Indah dibanding sekarang Abad 21'an,,
Kasian yaa adik2 kita
skrang, masa kanak2nya terenggut dan pada Alay
,kecil2 ud pake BB, iphone, dll,
Pic From 1cak..com |
Just share,biar kita inget
serunyaa jaman dulu kita seperti apa d bnding sekarang! Yang
masa kecilnya bahagia pasti
korban teknologi gan
ReplyDeleteyap betul
ReplyDeletenice share gan
ReplyDeletekasian bgt anak" jaman sekarang mirip film wall e
sangat jauh berbeda...
ReplyDeletebener bang.. :D
ReplyDeletekawan2ku sekalian yg berbahagia,, :p
mohon doa restunya ya..
Coz saya kepengen ganti hape,, :D
SAMSUNG GALAXY MINI 2
moga2 cepat kebeli.. :)
amin...
oke...
ReplyDeleteaminn
oke...
ReplyDeleteaminn
thanks bang ari.. :D
ReplyDeletehehe..
Sukses terus deh bwt bang ari.. ;)
Gw bener2 keingaetan sama masa lalu gw yg diisi dgn bermain dgn tmen2, knapa sekarang berbeda y?
ReplyDelete#Bener* senyum* sendiri ngeliat posting.nya min,, :D jdi inget waktu kecil.. Abad 22 dunia nyata udah gak ada jdi dunia maya semua,,
ReplyDeletehahaha.. iya... dulu sering main petak umpet, kasti, krg tempat buat main aja gag ada, n kalah ma teknologi" baru krg... ana kecil saja sudah bisamain hp...
ReplyDeletejadi ingat masa lalu mbil ketawa2 sndiri, tapi itu yang bikin anak2 jaman dulu lebih kuat dari anak2 jaman sekarang......
ReplyDeletekarena kemajuan teknologi membuat kita menjadi individual atau senang sendirian.. kita perlu sadar akan kebersamaannya :D
ReplyDeleteBisa didapat suatu kesimpulan bahwa
ReplyDelete"Sesuatu yang berlebihan itu tidak baik."
Thanks admin. Renungan bagus nih.